BAB II
WAWASAN NUSANTARA
A. WAWASAN NASIONAL SUATU
BANGSA
Sebelum
membahas Wawasan Nusantara, kita sebaiknya terlebih dahulu mengerti dan
memahami Wawasan Nasional suatu bangsa secara universal. Suatu bangsa meyakini
bahwa kebenaran hakiki atau kebenaran yang mutlak adalah kebenaran yang datang
dari tuhan pencipta alam semesta.
Suatu
bangsa yang telah menegara, dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas
dari pengaruh lingkungannya. Pengaruh itu timbul dari hubungan timbal balik
antara filosofi bangsa, ideology, aspirasi serta cita-cita dan kondisi social
masyarakat, budaya, tradisi, keadaan alam, wilayah serta pengalaman sejarahnya.
Dalam
mewujudkan aspirasi dan perjuangan, satu bangsa perlu memperhatikan tiga factor
utama:
1. Bumi
atau ruang di mana bangsa itu hidup
2. Jiwa,
tekad, dan semangat manusianya atau rakyatnya
3. Lingkungan
sekitarnya
Dengan demikian,
wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang
diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (melalui
interaksi dan interrelasi) dan dalam pembangunannya di lingkungan nasional
(termasuk local dan propinsional), regional, serta global.
B. Teori-Teori Kekuasaan
Wawasan nasional suatu
bangsa dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang di
anutnya. Beberapa teori paham kekuasaan dan teori geopolitik diuraikan sebagai
berikut:
1. Paham-paham
Kekuasaan
Perumusan wawasan
nasional lahir berdasarkan pertimbangan dan pemikiran mengenai sejauh mana
konsep operasionalnya dapat di wujudkan dan di pertanggung jawabkan. Karena
itu, dibutuhkan landasan teori yang dapat mendukung rumusan Wawasan Nasional.
Teori-teori yang dapat
mendukung rumusan tersebut antara lain:
a. Paham
Machiavelli (abad XVII)
b. Paham
Kaisar Napoleon Bonaparte (Abad XVIII)
c. Paham
Jenderal Clausewitz (Abad XVIII)
d. Paham
Feuerbach dan Hegel
e. Paham
Lenin (Abad XIX)
f. Paham
Lucian W. Pye dan Sidney
2. Teori-teori
Geopolitik
Geopolitik berasal dari
kata “geo” atau bumi dan politik yang berarti kekuataan yang didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif kebijaksanaan
nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
Beberapa pendapat dari
pakar-pakar Geopolitik antara lain sebagai berikut :
a. Pandangan
Ajaran Frederich Ratzel
Pada abad ke-19,
Frederich Ratzel merumuskan untuk pertama kalinya Ilmu Bumi Politik sebagai
hasil penelitiannya yang ilmiah dan universal.
b. Pandangan
Ajaran Rudolf Kjellen
Kjellen melanjutkan
ajaran Ratzel tentang ajaran teori organism. Kjellen menegaskan bahwa negara
adalah suatu organisme yang dianggap sebagai “ prinsip dasar”.
c. Pandangan
Ajaran Karl Haushofer
Pandangan Karl Haushofer
berkembang di jerman ketika negara ini berada di bawah kekuasaan Adolf Hitler.
Pandangan ini juga dikembangan di jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi
oleh semangat militerisme dan fasisme.
d. Pandangan
Ajaran Sir Halford Mackinder
Teori ahli Geopolitik ini
pada dasarnya menganut “konsep kekuatan” dan mencetuskan Wawasan Benua, yaitu
konsep kekuatan di darat. Ajarannya menyatakan: barang siapa dapat menguasai
“Daerah Jantung”, yaitu Eurasia (Eropa dan Asia), ia akan menguasai “Pulau
Dunia”, yaitu Eropa, Asia, dan Afrika. Selanjutnya, barang siapa dapat
menguasai pulau dunia akhirnya dapat menguasai dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar